Conditional Sentence
Siapa yang suka berkhayal seperti “Andai saja aku punya duit 10 triliun, aku pasti udah keliling dunia” “Seandainya doi peka, aku pasti bakalan seneng banget deh” “Kalau aku punya jet pribadi, aku pasti udah ada di Korea ketemu Oppa ganteng”. Hayo siapa nih yang pernah berkhayal kayak gini?!
Kita semua pasti sering melamun atau dalam Bahasa Inggris biasa disebut dengan daydreaming. Biasanya seseorang berkhayal dan berandai-andai mengenai suatu kondisi di masa depan, atau kondisi yang impossible untuk terjadi di kehidupannya.
Nah, kamu udah tahu belum nih untuk mengungkapkan pengandaian yang benar di dalam Bahasa Inggris menggunakan salah satu grammar, yaitu Conditional Sentence atau kalimat kondisional. Hah, berandai-andai saja harus pakai grammar? Duh!
Tenang aja bestie, ini tidak sesulit yang dibayangkan kok! Yuk, baca sejenak dulu penjelasan di bawah ini.
Sebelum mengenal si doi lebih jauh, eh maksudnya conditional sentence, maka kita perlu tahu apa itu conditional. Kondisional adalah bergantung pada kondisi ketika seseorang berbicara. Nah, oleh karena itu, arti conditional sentence ialah kalimat pengandaian yang digunakan oleh seseorang untuk mengungkapkan suatu kondisi yang berbeda dengan kenyataan. Duh, sedihnya~ Kondisi yang diungkapkan pun mungkin saja berupa sesuatu yang bisa saja terjadi, atau bahkan tidak mungkin terjadi.
Lalu, kapan sih kita bisa menggunakan conditional sentence? Ini dia beberapa situasi untuk menggunakan conditional sentence:
Pada umumnya, conditional sentence juga dikenal dengan sebutan if clause.
Conditional sentence sendiri terdiri dari independent clause dan dependent clause yang dimulai dengan kata “if” yang artinya “jika” atau “andai”. If clause sendiri ialah klausa yang merupakan bagian dari pengandaian. Sedangkan main clause adalah kalimat yang berisi konsekuensi dari kondisi pengandaian di awal kalimat. Rumusnya sendiri secara umum adalah if-clause + main clause, atau bisa juga dibalik menjadi main clause + if-clause.
Gitu bestie kenalannya sama conditional sentence. Terus kamu tahu nggak sih kalau conditional sentence punya beberapa types atau tipe? Yuk check it out biar tahu!
Bestie, kalau kamu ingin mengungkapkan kondisi berupa tindakan yang bersifat kebenaran umum, pernyataan yang sebenarnya (general truth), atau kejadian yang biasa terjadi, kamu bisa pakai zero conditional sentence.
Untuk rumusnya sendiri, kamu bisa menggunakan struktur bahasa simple present tense dengan penggunaan verb 1. Coba lihat rumus di bawah ini:
a. If + Subject + Verb 1, Subject + Verb 1 + Complement
Example: If you sleep well, you feel fresh.
Nah guys, kalau first conditional ini cocok bagi kaum yang suka berandai-andai! Kalian bisa pakai first conditional ini untuk mengungkapkan kondisi yang mungkin terjadi di masa yang akan datang (tetapi tidak dijamin akan terjadi).
Dalam first conditional, kamu bisa memakai simple future tense sebagai struktur bahasanya, seperti berikut:
If + Subject + Verb 1, Subject + Will + Verb 1 + Complement
Example: If I have a lot of money, I will buy a new phone and a laptop.
Fakta: Kalau aku punya banyak uang, aku akan membeli sebuah handphone dan laptop baru. Kalau nggak? Yah, aku nggak akan beli.
Anyway guys, selain will, kalian bisa memakai can, may, atau shall untuk mengungkapkan situasi yang mungkin terjadi. Jadi rumusnya adalah subject + modal (will, can, may, shall) + verb 1.
Example: If he is here, I can make him happy.
Kalian pernah nggak guys berandai-andai tapi ngerasa kalau itu nggak mungkin terjadi di masa ini maupun masa depan? Nah, kalian bisa nih bestie mengungkapkannya pakai second conditional sentence.
Dalam grammar, situasi yang sifatnya nggak pasti (uncertainty) dinyatakan dengan simple past tense. Jadi, rumus pada second conditional sentence diungkapkan dengan menggunakan verb 2 pada if clause dan would pada main clause. “Would” sendiri adalah verb 2 dari kata “will”, bestie.
Cek rumus dan contohnya yuk!
If + Subject + Verb 2, Subject + Would + Verb 1 + Complement
Example: If she called me, I would help her.
Fakta: Dia (perempuan) nggak nelpon aku, jadi aku nggak nolongin dia. Seandainya dia nelpon waktu kejadian itu, aku pasti bakal nolongin dia.
Example: If she were rich, she would visit Switzerland.
Fakta: Sekarang, dia (perempuan) belum kaya dan nggak bisa mengunjungi negara Swiss. Dia (perempuan) berandai-andai kalau dia adalah orang kaya, dia akan mengunjungi negara Swiss.
PENTING UNTUK DIINGAT: Dalam conditional sentence, subjek yang bersifat singular seperti he, she, it menggunakan to-be were, bukan was.
Gengs, siapa disini yang suka throwback ke kejadian di masa lalu? Kejadian masa lalu sama mantan misalnya, ups~ Nah, kalau kamu orangnya suka throwback ke kejadian di masa lalu, kamu bisa mengungkapkannya dengan third conditional sentence.
Kalimat kondisional tipe 3 ini adalah bentuk pengungkapan situasi yang seharusnya nggak terjadi di masa lalu, tapi malah kejadian deh! Huft :(
Oleh karena itu, dalam if clause di tipe ini menggunakan simple past perfect yang menggunakan verb 3, dan would have digunakan pada main clause sebagai keterangan ungkapannya. Yuk cek rumus dan contohnya dengan saksama!
If + Subject + Had + Verb 3, Subject + Would Have + Verb 3 + Complement
Example: If I had known his feelings, I wouldn’t have confessed my feelings to him.
Fakta: Mengulang ke masa lalu, seandainya aku tahu perasaannya dia (laki-laki), aku enggak akan menyatakan perasaanku kepadanya.
Example: You wouldn’t have had a car accident if you had been more careful.
Fakta: Kamu nggak akan mengalami kecelakaan mobil kalau kamu bisa lebih berhati-hati waktu itu.
Remember guys, have dan had di atas fungsinya berbeda walaupun artinya sama. Have pada kalimat di atas merupakan bagian dari past future perfect tense, yang memang secara grammarnya diikuti dengan kata kerja bentuk ke-3 (verb 3). Nah, kalau had nya sendiri merupakan verb 3 dari kata have, yang artinya memiliki / mendapatkan / mengalami.
Maksud dari mixed type disini ialah kalimat yang merujuk ke masa lalu, yang menunjukan pada kondisi kamu saat ini. Dan juga sebaliknya, mixed conditional menunjukan kondisi di masa lalu dengan tindakan kamu sekarang. Sesuai dengan namanya yaitu mix yang artinya kombinasi atau percampuran, maka tipe kondisional yang digunakan juga merupakan campuran yang terdiri dari second conditional dan third conditional.
Nah bestie, kalau kamu mau menyatakan situasi masa lalu atau masa kini yang nggak terjadi, kamu bisa banget mengungkapkannya pakai mixed type ini. Cus liat contoh di bawah ini ya!
Fakta: Seandainya saja waktu itu kamu kasih tahu kalau kamu cinta sama aku, aku nggak akan jatuh cinta dengan laki-laki lain. Nyatanya, kamu nggak ngasih tau aku. Jadi, aku jatuh cinta dengan laki-laki lain.
Duh, sedihnyaaa…
Fakta: Kalau saja kamu belajar lebih giat waktu kuliah, kamu akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaan yang sekarang. Nyatanya, kamu nggak belajar dengan giat, dan akhirnya kamu mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai ekspektasimu.
Nah, itu dia gengs pembahasan dari conditional sentences mulai dari tipe 0 sampai mixed type! Mudah, kan?! Sekarang saatnya kamu berlatih untuk berandai-andai dengan menggunakan kalimat dari masing-masing tipe di atas biar lebih cepat mengerti!
Produk Ruangguru
PT Ruang Raya Indonesia
RUANGGURU HQ
© 2022 English Academy. All Rights Reserved PT Ruang Raya Indonesia